Sebagai umat muslim, sudah sepatutnya menjadikan Al-Qur’an sebagai pedoman hidup dengan melewati beberapa tahapan dari membaca hingga memahami. Akan tetapi kenyataannya muslim di Indonesia belum sepenuhnya dapat membaca Al-Qur’an dengan benar.
Baca juga : Rektor UMJ: Kita Harus Miliki Mentalitas Unggul
Hal itu menjadi salah satu yang disorot oleh Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia (MUI) Dr. Amirsyah Tambunan, M.Ag., saat ceramah di acara peringatan Nuzulul Qur’an di Masjid At-Taqwa Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ), Rabu (27/03/2024).
Dalam momen nuzulul qur’an itu, Amirsyah merasa prihatin realitas muslim di Indonesia yang belum sepenuhnya memahami Al-Qur’an. Oleh karenanya, Amirsyah mengajak jamaah yang merupakan civitas academica UMJ dan warga di lingkungan kampus untuk memperkuat 5T dalam kehidupan.
Pertama, tahsin yang berarti membaca Al-Qur’an yang baik dan benar. Umat muslim kerap melakukan kesalahan dalam membaca Al-Qur’an baik dari segi makhrojul huruf (pelafalan huruf). Hal itu dijelaskan Amirsyah sebagai kesalahan fatal karena dapat mengarah pada arti atau makna ayat yang keliru.